fakta versus fiksi

fakta versus fiksi

apa kalian pernah ngerasa? hidup kalian itu adalah sebuah narasi didalam novel?
diotak kalian sedang merangkai diksi yang tersusun susun seperti mendeskripsikan keadaan yang kalian hadapi saat itu.
ya, keadaan biasa, atau keadaan termanis atau terpahit sekalipun.
seperti sekarang,
jika aku sedang menulis novel. aku bakal bilang kayak gini :


dengan bingungnya aku sudah tidak tahu bagaimana aku menghabiskan hari mingguku. dashboard blog ku terasa sepi, semua juga terasa sepi. pop up tweetdeck yang terus memunculkan tweet dari semua following ku pun tidak bisa membuat suasana menjadi lebih ramai. aku mungkin harus mulai menulis sesuatu...


ya sekitar gitu. aku gak pandai nulis novel. dan kalau aku terusin narasi itu, mungkin blog ini memang bakal menjadi novel.

well, itu adalah suatu gambaran kecil tentang aku--atau mungkin kalian juga merasakannya--yang sering membanding bandingkan kehidupan yang nyata, dengan kehidupan yang aku baca. sebenarnya terlalu gak pantas, sebuah fakta, yang diatur oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dibandingkan dengan cerita cerita fiksi yang hanya ditulis berdasarkan pemikiran dan imajinasi manusia. tapi sebenarnya, kita tidak bisa pungkiri, kalau fiksi sering kali terlalu indah, bahkan terlalu menyedihkan. bisa dibilang kadang terlalu keluar dari logika. aku gak habis pikir gimana bisa ada amnesia, pemeran tokoh cewek yang penyakitan, pemeran tokoh cowok yang ganteng keterlaluan. dan yang paling gak bisa aku cerna dengan nalar aku, adalah jalur cerita yang paling pasaran.

benci yang berubah jadi cinta.

atau satu lagi,

cinta yang gak mungkin menjadi mungkin.


hal itu sering, sering sekali aku temukan di dalam novel. cewek dan cowok yang awal cerita, sekitar 3 chapter menjelaskan bagaimana mereka membenci satu sama lain, dan bisa bisanya chapter ke empat dan seterusnya berubah alur menjadi kisah cinta antara mereka. atau seorang cewek normal, biasa aja, butiran debu, yang sama sekali gak berangan angan bisa dicintai sama pangeran disekolahnya, bahkan mungkin membenci pangeran disekolahnya, dan pooff! pangeran itu mengejar dia.

seems legit.

coba lempar pandangan jauh jauh, bukan kedepan. bukan kebelakang. tapi kesegala arah. coba kita fikir, apa emang ada cowok sama cewek yang benar benar saling membenci, kemudian jatuh cinta? okelah kalau misalnya ada. they're the lucky ones. tapi, menurut aku, gak ada sih cowok dan cewek yang bener bener saling membenci. yang ada, cewek sama cewek yang bener bener membenci satu sama lain. gatau deh kalau cowok. antara satu cewek dengan cewek yang lain punya peluang amat sangat banyak untuk saling membenci. makhluk macam cewek lah yang paling susah dimengerti. dan hubungan antara cewek sama cowok itu.............jarang saling membenci. kalau gak sahabat, ya pacaran. dan seandainya mereka saling membenci, pasti udah gak ada koneksi sama sekali. karena, cowok itu bukanlah makhluk senyolot cewek. mereka bukan penghasut, penggosip, atau picik kayak cewek cewek. menurut aku normalnya sih gitu. berhubung aku gak tau kehidupan sebenarnya seorang cowok, jadi ya gak bisa ngomong terlalu yakin. tapi aku yakin gimana sikap cewek kalau udah membenci. 

dan yang kedua, jatuh cinta gak se instan itu. aku tau kok, nanti si cewek ada masalah gitu, terus si cowok yang dia benci ngebantu dia. sampe dirumah, si cewek mikir "ternyata dibalik sifatnya yang ngeselin sama gue..ternyata dia baik ya. " dan akhirnya si cewek jatuh cinta. nyatanya? gak-segampang-itu. 

oke itu kebanyakan bacot. intinya, cewek dan cowok yang awalnya saling benci, dan kemudian jatuh cinta. itu..gak masuk akal.

belum lagi pangeran pangeran sekolah, yang keberadaannya bener bener gak masuk akal. dan mengajarkan kita betapa berpengaruhnya status sosial, kekayaan, didalam pergaulan. disekolah memang ada yang seperti itu, tapi gak selebay itu. gak ada yang benar benar se-geng, ganteng ganteng semua, dan merasa bahwa dia berbeda. paling paling paling lah pokoknya. dan punya fans. apa apaan? nge fans sama schoolmate itu semacam..aneh. kecuali kalau satu sekolah sama nikita willy atau al el dul. tapi, kalau sama anak seangkatan, hm. terlalu aneh. 

anggaplah seandainya emang ada 'pangeran sekolah' semacam itu, aku rasa dia gak akan jatuh cinta sama orang biasa. baik sama orang biasa yang berharap dengan dia, atau sama orang biasa yang benar benar kontra dengan keberadaan dia. kemungkinannya terlalu kecil. kecil sekali. 

pertanyaan terbesarnya : kenapa cerita yang kurang masuk akal menjadi alur yang paling pasaran untuk dipakai.

jawabannya : karena kehidupan nyata itu gak ada nyawanya kalau diceritakan kembali.

kehidupan nyata seorang anak sma itu belajar disekolah, ulangan, ulangan, ulangan, pulang sekolah langsung les. yaa ada laah dikit dikit punya gebetan, kemudian jadian, putus. mungkin kehidupan nyata anak kuliah itu cuma kuliah, pake baju yang sopan, dan tertekan sama kegiatan perkuliahannya. apa itu yang mau dideskripsikan sama sebuah novel? apa itu yang  mau diperankan sama tokoh yang udah dirancang se-sempurna mungkin. i don't think so.

but still, kita bakal ketagihan baca sebuah novel se absurd dan tidak masuk akalnya cerita itu, kalau penulisnya bisa ngasi gaya nulis seenak mungkin. aku masih bisa nangis pas baca novel yang menceritakan tokohnya amnesia. atau terbawa emosi pas rafael jahatin putri di cinta cenat cenut 1.  tapi aku gak juga sih, cerita yang terlalu aneh dan melenceng dari dunia nyata kadang langsung aku stop baca. kayak apasih itu judulnya, jingga jingga gitu. aku sama sekali gak suka ceritanya. itu ada beberapa buku untuk cerita itu. hampir semua orang yang baca novel itu bilang ceritanya bagus, tapi bagi aku gak bagus sama sekali. gak masuk akal. baca sendiri ya, kalau aku ceritain nanti malah dibilang ngasih review yang buruk lagi.

jadi ya gitu, fakta versus fiksi. nasib kita sih yang menyuap diri sendiri sama angan angan, cerita fiksi yang kita baca, yang ternyata tertanam didalam otak dan memori kita. sampai akhirnya kita berharap bisa seperti itu juga. bangun itu gak enak. tapi inilah hidup. tulislah novel mu sendiri, se "orang biasa"nya kamu, se "normal" nya hidup kamu, berusahalah untuk tetap menulis cerita hidup yang mungkin lebih menakjubkan dari novel best seller sekalipun :))

thank you and have a nice sunday yah!

p.s : maaf gak bisa cerita hal hal lucu atau yang menarik akhir akhir ini, bukan karena kekurangan inspirasi. tapi cuma kekurangan sense of life aja. tetap menanti ya ;) 

Popular posts from this blog

music is in you, isn't it?

Interpretasi puisi : Aku Ingin, karya Sapardi Djoko Damono

don't judge me if you don't know me