" antara dua.. "

" aku sebenarnya antara dua. antara karena aku tau itu gak enak, makanya aku gak memperlakukan orang seperti itu. atau, aku ngelakuinnya biar orang sadar apa   rasanya "

barusan sekitar berapa jam yang lalu, aku bilang gitu ke seto. awalnya aku cerita, kenapa aku gak mau nge klakson orang. karena aku sendiri takut dan kaget kalau diklakson, aku gak mau pengendara lain ngerasain hal yang sama kalau aku klakson.
sementara, aku juga gak selamanya gitu. kemarin, aku bilang ke seto "cuekin aja aku", dan yah, dia benar benar nyuekin aku. sakit sekali rasanya :') kemudian entah kenapa aku dapat kesempatan buat balas dendam karena besoknya dia bilang "available kan aja statusnya sekalian" dan aku bener bener 'available' kan :') hahaha so much win :') akhirnya dia sadar apa rasanya..

aku nulis bukan untuk curcol masalah atau apa apa, lagi lagi aku pengen mengutarakan opini aku yang terinspirasi sama kata kata aku diatas tadi.


aku rasa, semua orang juga sama seperti aku. atau enggak, mereka terlalu malas untuk memikirkan perasaan orang lain. mereka mereka yang berlaku sesuka mereka, yang sama sekali gak mengkhawatirkan apa yang dirasakan orang lain karna kelakuan dia. untuk orang yang seperti itu..ah. entahlah.

untuk hal pertama, aku gak melakukan hal yang membuat orang lain kesal, karna jika aku menjadi orang tersebut, aku pasti bakalan kesal juga. ya, kadang kadang aku kayak gini. bukan, bukan bermaksud buat memberi tau semua orang kalau aku punya sisi malaikat #halah, tapi kalian juga ngerasain hal yang sama kan? aku biasanya kayak gini kalau di jalan. aku mungkin adalah orang yang paling pengalah dijalan. iya, aku gak mau nge klakson orang. aku gak berani nyalip orang, kalau memang terpaksa mungkin aku harus dzikir dulu. atau aku gak mau ngehalang orang yang mau lewat jalur kiri pas lampu merah. itu semata mata karena aku gak pengen orang kesal sama seperti kekesalan aku kalau orang lain ngelakuin itu. yaaa walaupun gak semua orang lah kesal, tapi tetep aja kan?

ngomong ngomong soal itu, aku cerita juga sedikit dengan orang yang membenci kelakuan orang lain, padahal dia melakukan hal yang sama. misalnya, dia bilang "aku benci orang yang nyontek." eeeh ternyata dia nyontek juga. sebenarnya, aku juga gak suka orang yang kayak gitu, tapi aku berusaha buat gak membenci mereka. soalnya, mungkin siapa tau tanpa sadar aku melakukan hal yang sama, padahal aku membencinya. ini sumpah benci-ception. aku benci orang yang melakukan apa yang dia benci, padahal aku juga melakukan apa yang aku dan dia benci. #getitbro? oke, gak usah dipahami, aku aja udah mulai blank dengan arti kata "benci" yang sebenarnya.
kenapa sih, ada orang yang bilang kalau dia gak suka orang melakukan sesuatu, padahal dia melakukannya juga. semacam munafik. tapi, everything happens for a reason.





ini yang membuat aku mikir-mikir buat nggak semudah itu nge judge orang, walaupun terkadang aku juga orang yang amat sangat sering negative thinking. kalau kalian perhatikan, setiap kalian cerita tentang seseorang yang kalian benci ke aku, biasanya aku pasti ngerespon dengan kalimat

" mungkin dia (put an excuse/possibility/other reason here) gak? "

misalnya temen aku cerita "aku benci kali sama A, dia judes kali dari tadi", biasanya aku bakal nge respon "mungkin dia lagi ada masalah gak?" atau excuse lain yang mungkin jadi alasan kenapa A melakukan hal demikian. setelah bener bener keliatan A itu salah atau benar, baru deh dikasih respon. 


atau masalah lain, kalau temen aku cerita tentang orang yang dia benci, ternyata aku sadar kalau sifat orang yang dia benci itu sama dengan sifat aku. misalnya "aku benci si B, dia orangnya yang jarang solat", dan yah dalam hati aku sadar "eh, aku kan juga jarang solat". biasanya, aku ngerespon cerita yang kayak gitu dengan diam dan meng-iya kan kata kata temen aku, tanpa harus jadi kompor dan ikut ikutan benci. well, mau benci sama diri sendiri?
aku pribadi, aku takut nge judge orang. yaaa okay, kadang juga terceplos buat menilai orang sekali lihat aja, apalagi pas nge gossip. beeehh tak tertahankan, nge judge gak berhenti berhenti. (liat lagi post ini). kalau lagi sadar, aku mungkin perlu minimal dua kemungkinan benar, baru aku bisa nge judge. kadang kalau udah ter-judge, aku langsung cepat cepat mikir. karena apa?

lagi lagi, karena aku sendiri juga gak suka di judge.

oke, itu hal pertama. gimana dengan melakukan sesuatu yang bikin orang kesal, biar orang lain itu tau rasanya? atau semacam "balas dendam", atau "menciptakan karma". ya, aku juga kadang kadang kayak gitu.  walaupun sebenarnya bertentangan dengan apa yang udah aku jelasin lagi. tapi ingat, everything happens for a reason, and this is my reason. i want you to know how it feels. ada quote mengatakan "i treat you the way you treat me. if you treat me bad, i'll treat you worse"

 aku juga pengen kayak gitu..cuma sering gak tega :( tapi kalau udah keterlaluan, biasanya ya harus tega-tegain. lebih sakitnya kalau dia tuh gak ngerasain sakit hati yang sama seperti kita. beeeh..sia sia aja bela belain balas dendam. 

gimana dengan menghadapi orang yang cuek? yang gak peduli gimana perasaan orang lain? hmm..aku biasanya kesal sekesal kesalnya sama orang yang kayak gini. tapi gimana pula. mau dibiarin, gak enak. mau balas dendam, dia gak akan peduli. kasus yang kayak gini biasanya biarin hilang sendiri aja. pffft.

seandainya aku ternyata 'keceplosan' dan gak sadar udah bikin orang kesal..biasanya aku bakal...yaaa pertamanya minta maaf. yang kedua? aku pasti refleks mikir, ini temen aku wajar gak ya dia kesal kalau aku kayak tadi. kalau ternyata gak wajar, aku balik kesal :| kalau ternyata wajar, ya yaudah, aku terima kalau dia marah sama aku.

kuncinya satu, anggap orang lain adalah kamu. aku tau, gak semudah itu untuk lebih cepat berfikir dan melakukan hal yang benar. mungkin kita lebih sering ngelakuin salah dari pada benar. tapi setidaknya setelah melakukan hal yang mungkin menyakitkan hati, gak apalah kita mulai berfikir dan langsung minta maaf. kalau kita ngomong kasar, pasti pas udah stabil, kita tau kalau yang kita bilang itu gak baik kan? jadi ya..gitu. 


iya. berfikir. think before you act, before you speak, before you judge.

oke. itu aja. selamat bermalam minggu :*


ps : tulisan ini dibuat dengan kehati hatian tingkat tinggi. think before you write too, fan. kalau ada kata kata yang ternyata bertolak belakang sama aku yang sebenarnya, kasih tau ya ._. 

Comments

  1. Hai Fani ( sok akrab bgt manggilnya ^_^ ), baca post kamu diatas bener2 kayak baca pikiranku sendiri... "gw bangedd.."hahaha.... "Treat me good, I'll treat you better, treat me bad and I'll treat youu worse" that's my motto d(-_^) Nah soal "bls dendam" ke org kadang ga selalu bisa sih, coz ga ada kesempatan ato emang ga py kemampuan buat ngebalas hehehe.. klo udah gitu ya forgive but do not forget, serahkan pada karma & berharap kita nyaksiin saat karma itu dtg...(devil mode on hihihihihi...) (#`∀´)_Ψ #nyebut..nyebut astaghfirullah....(˘o˘)

    ReplyDelete

Post a Comment

jangan lupa kasi komen yaa kakaaaa :3

Popular posts from this blog

music is in you, isn't it?

Interpretasi puisi : Aku Ingin, karya Sapardi Djoko Damono

don't judge me if you don't know me