Belajar "Kekanak-kanakan" dari Ahlinya

hai, sahabat-sahabatku. apa kabar? gimana liburannya? seruw?

akhirnya setelah sekian lama nahan hasrat pengen ngeblog, aku punya sesuatu hal untuk ditulis. sebenernya udah banyak banget tulisan siap saji yang udah aku tulis, tapi tuh kayak.."kok berat banget ya?". rata-rata tentang filosofi kehidupan atau analisa rasa kopi campur sianida punya Wayan Mirna Salihin. entah kenapa lagi males banget nge post yang berat-berat, kasian yang baca jadi harus diet lagi. setelah bersemedi mencari materi yang 'ringan', aku pun mendapat ilham.

pernah nggak sih kalian kesel banget sama orang dan mikir "dia tuh kekanak-kanakan banget sih! "

aku sering banget ngerasa demikian. gondok banget kalo udah ketemu orang yang kekanak-kanakan atau bahasa Tagalognya "childish". aku sendiri kadang ngerasa kalo aku juga kekanak-kanakan. sampe akhirnya aku mikir sendiri, emang yang kekanak-kanakan itu gimana sih? siapa yang mendefinisikannya? siapa yang mengatur perundang-undangannya?

ternyata oh ternyata, sikap 'kekanak-kanakan' yang artinya 'seperti anak-anak' ini bukan tanpa alasan. setelah beberapa minggu tinggal sama anak kecil yang tidak lain dan tidak bukan adalah adikku sendiri, aku paham akan satu hal. pemahaman ini bermula dari aku sendiri yang sering marahin adikku, dengan bilang "adek tuh kok kekanak-kanakan banget sih! ", sampe akhirnya sadar, dia emang anak-anak.

 Namanya Afifa
Umurnya 2.5 tahun
Hobinya bikin kesel


kemudian aku mengambil contoh-contoh perilaku adikku yang kekanak-kanakan banget. wah, dia emang jago banget bersikap childish. aku salut. aku ngerasa belajar dari ahlinya. berikut aku rangkum sifat-sifat dia yang 'childish' banget.


1. banyak maunya
namanya juga bungsu, baru mengecap kehidupan lebih sebentar daripada durasi pacaran mbak yang disudut sana, dia dimanja banget dan kemauannya selalu diturutin. ya, kemauannya yang super banyak.
"adek maunya telor sapi (re : telor mata sapi/telor ceplok) pakai mentega! " 
padahal di meja makan udah ada telor dadar. 

2. maksa, lagi
kemauan-kemauan yang banyak itu, dia paksa banget sampai terwujud.

Fani lagi nonton tv dengan serius

" kak, buatkanlah rumah rumah (re : mainan yang disusun jadi rumah-rumahan) itu. " 
permintaan diatas diulang 1000 kali sampe aku denger.

3. polos
orangnya harfiah banget.

Dia punya chiki
aku minta, tapi nggak dikasih.
aku minta lagi, tetep nggak dikasih.
akhirnya aku berhenti minta.
dan dia malah nawarin
aku bilang " enggak dek, udah basi penawaran adek tuh. "
dan dia bilang " enggak kok, ini masih bagus. "

(((dia ngiranya "basi" makanan...bukan "basi"...ah sudahlah)))

4. tapi ngerasa bener, sok tau.


" sini, adek tau caranya. bukan gituuu! "
and let her teach you. the things you definitely know.
sini adek ajarkan caranya pake tongsis

5. memaksakan kehendak, egois

Fani lagi nonton ftv.
Remote-nya direbut.

" adek mau nonton dan upin dan upin (re : kartun upin dan ipin) !! " 
Fani nggak terima. Fani rebut lagi remote nya.
dia nangis. 
batuk. 
muntah.

6. "berbagi" harus diajarin. cenderung pelit

*masih lanjutan cerita rebutan remote*
"adek tuh ngga boleh gitu. harus mau berbagi. kita nontonnya gantian. ini, habis kakak nonton, kan kakak kasih adek. "
Fani setelin Upin dan Ipin.
dia senang.

" ya kan kak? abis adek nonton..kakak lagi. abis kakak nonton, adek lagi. " dengan nada gembira
lupa tadi habis muntah

7. sombong. dan super caper.

" adek punya buku! " 

" adek punya sepeda baru! "
" adek punya mainan-mainan kayak kapal-kapal itu. "

padahal itu mainan aku yang beliin

ya dek. kakak tau adek punya apa aja :")

kak, liat ni. adek bisa nulis.



8. nggak mau ditinggal (ini aku banget)
" adek mau ikuuuuut!! "
aku sampe sekarang masih kayak gitu wkwkwkwk paling nggak rela kalo orang jalan-jalan dan aku ngga ikut.

9. curious sampe annoying. kepo akut.
sebenernya ini bagus sih. tapi..

" kakak kok main laptop terus? " 
" karena kakak bosan. " 

" kenapa kakak bosan? " 
"karena nggak ada yang dikerjain. " 

" kenapa kakak gak ada yang dikerjain? "
COBA. GIMANA JAWABNYA?
nanya apa dek? ngga kedengeran! #howtoescape #kakakjahat

10. keras kepala
berbeda dengan manusia pada lazimnya, adikku semangaaaatt banget untuk minum obat. walaupun obatnya nggak enak. 
bagus sih, cuma terkadang..


" kapan kita minum obat? "
" kan tadi udah. "

" ayolah minum obat "
" obat tuh cuma diminum sekali dek. cuma pas sakit aja. "

" GAK MAU, ADEK MAU MINUM OBAT. "
" obat tuh ga boleh diminum sering sering. makin sakit! "

" GAK MAU, ADEK MAU MINUM OBAT. "

.....

11. terus terang
ini enak nih, kita ngga akan merasa ter php. karena dia terus terang banget, apalagi tentang perasaannya. eaaa


" adek saaayang kakak. kakak sayang adek? "

" adek sedih...kakak jahat sama adek. "

12. tapi juga terlalu jujur

" adek nggak mau minum susu yang dibuat ibu (ibu = ibu-ibu yang jagain dia), nggak enak. mau mama aja yang buat. " 

huhu, sedih. yang sabar ya, bu.

13. tapi juga jago akting

" mama janganlah tinggalkan adek..adek sayang sama mama. " sambil nangis berlinangan air mata.
padahal mama cuma ke pasar

kalo udah akting, eh, nangis.

14. suka nge klaim yang bukan miliknya

ngeliat sepeda

" itu sepeda adek! "

ngeliat aku mau pergi

" kakak pergi naik apa? "
" naik motor. "

" motor siapa? "
" motor kakak lah. "

" ITU KAN MOTOR ADEK. "
untuk apa kamu punya motor, dek..

15. NARSIS PARAH
dia paling seneng ngeliat diri dia sendiri. foto dia, video dia, dia di kaca.
kadang aku gitu juga sih....tapi dia keterlaluan :"

" kak, adek mau liat video adek main di pasir di hp kakak. "

" kak, adek mau liat foto adek. "
ga dikasi, dia nangis.
kalo dikasi, sekitar 20 menit dia cuma ngulang itu video yang cuma berdurasi kurang dari semenit. dan ketawa di satu adegan yang sama.

" haha, jatuh adek. " 2000 kali, setiap adegan dia jatuh di video itu.

but I love you still :*

yah, kurang lebih seperti itu. kekanak-kanakan banget kan?? jadi, buat temen-temen yang merasa 'wah, aku gitu juga', mungkin kalian memang kekanak-kanakan. sebenernya, contoh-contoh diatas memang hampir tidak mungkin sih terjadi di kita yang sudah dewasa.

nah, itu tuh. orang dewasa itu punya sifat kekanak-kanakan yang terselubung, nggak sejelas yang dimiliki anak-anak. itu sebabnya kita sering nggak sadar kalo kita kekanak-kanakan dan ngerepotin orang lain. dari contoh-contoh diatas kita bisa ambil inti-intinya sih, seperti "egois", "sombong", "pelit", dan secara keseluruhan nggak mikirin orang lain. dan secara lebih keseluruhan lagi, kurang bijaksana dalam bertindak. last but not least, kurang dewasa.

kamu sendiri masih kekanak-kanakan ngga? :))

Comments

  1. Mungkin tanpa sadar masih kali ya, ya namanya juga manusia XD
    Btw, adenya lucu banget ya, rambut sama matanya lucu :3

    ReplyDelete
  2. Kayaknya poin nomer 13 ada korelasinya sama poin nomer 5 wkwk btw keep writing yak! :D

    ReplyDelete
  3. Hihihi lucuuk aku suka blog kamuh

    ReplyDelete

Post a Comment

jangan lupa kasi komen yaa kakaaaa :3

Popular posts from this blog

music is in you, isn't it?

Interpretasi puisi : Aku Ingin, karya Sapardi Djoko Damono

don't judge me if you don't know me