social?

hai. halo. hari ini aku menulis dengan agak duka. tapi nggak apa, baca aja dengan suka cita.






kalau ada yang baca...

iya. aku baru sadar, kalau post terakhir aku kemarin, ternyata viewersnya cuma 7. aib, asli aib. itu mungkin viewers paling rendah di dua tahun terakhir. okelah, kalau itu isinya cuma curhatan dan aku ga terlalu gembar gembor buat promosi. tapi tetap aja...biasanya walaupun aku cuma share di twitter, yang ngeliat juga..gak sesedikit itu.

trus juga aku nge upload cover, nasibnya sama. berujung yang dengar bisa diitung dengan jari. dan aku tau sebelum lagu itu abis, mereka udah close tab. yah, kalau mau diitung berapa "listener" yang sebenarnya, angka yang sekarang hari dibagi dua. jari manusia aja udah kebanyakan untuk ngitung itu.

dan satu lagi. stopmotion. promosi pertama, ratusan viewers. promosi kedua, hampir ratusan viewers. dan promosi ketiga, secara tiba-tiba untuk mencapai puluhan aja ngos-ngosan. dan aku harus menatap nanar orang yang megang iPad dengan aplikasi pembuat stopmotion.




ini salah satunya..pasti udah punya kaan?
https://itunes.apple.com/ca/app/stop-motion-studio/id441651297?mt=8
dan yah, begitulah keadaannya sekarang. awalnya aku ngira "oh, mungkin karena aku sibuk. nge update blog sekali-sekali. makanya orang udah malas bacanya", dugaan yang sama juga dengan soundcloud. aku juga menyesali kenapa keadaan bisa sepadat ini. aku harus les sampe jam 6, trus sampe rumah itu udah super tepar. untuk nulis blog, atau nge cover itu, gak pernah makan waktu kurang dari sejam. pasti lebih, mungkin berkali-kali lipat. proses kreatif yang tercepat yang bisa aku lakukan cuma nulis puisi. sisanya aku lebih lambat daripada siput lumpuh, atau jaringan smartfren.

dugaan tadi aku rasa emang benar. tapi yang aku baru sadar, ternyata bukan cuma itu alasan kemunduran, atau alasan 'aku-dimundurkan' dari segala aktifitas-aktifitas yang menghasilkan ciptaan aku.

aku baru sadar karena hari ini timeline penuh dengan ask.fm. 

anon. anon. anon.
http://en.wikipedia.org/wiki/Ask.fm

ini rasanya absurd. kasus facebook terjadi lagi. semenjak facebook udah mulai turun pamor akibat twitter (untuk status) dan instagram (untuk foto), facebook jadi penuh dengan twitter activities dan instagram. sekarang twitter dapat karma. sekarang twitter pun isinya bukan tweet lagi, tapi update-an ask.fm, path, instagram. dengan kenyataan ini aku terpaksa nge follow banyak-banyak selebtwit karna cuma merekalah yang masih "nge-tweet". following aku sisanya teman-teman sekolah yang udah nge tweet "find me on path.." "kakak tadi pagi makan apaa? - kepo"

fak.
racun. racun. racun.
http://geekfairy.co.uk/category/free-social-media-icon/

no offense teman-teman, no offense. hak kalian untuk melakukan apapun. mungkin kalian akan ngira "halah palingan fani cuma iri karna dia ga punya akun akun keren lutuna gaulna kayak kita."
sebenarnya alasan aku ga punya hal-hal kayak gitu karena aku ga minat dan aku ga punya gadgetnya. mereka berdua saling mendukung, karena aku ga minat, aku jadi males punya gadget nya. rasanya aku cuma minat sama akun-akun yang bisa fokus untuk nge publish karya kita. makanya sampai 2013 aku cuma punya bbm, twitter, facebook, email, blog, youtube, soundcloud. bbm untuk ngehubungin teman-teman, twitter dan facebook untuk nge publish karya-karya aku dari blog, soundcloud dan youtube.
mungkin beda sama teman-teman yang lain, yang punya akun sebuah socmed karena socmed itu baru, modern, plus fitur fitur yang wow amazing aku harus coba. asli, socmed aku udah pada ketinggalan jaman semua. aku sadar. bbm? orang-orang udah lama meninggalkannya akibat kasus kekesalan karena broadcast. atau "bosan-pake-bb" kalau mau alasan klise nya. bahkan sekarang iPhone pun punya bbm. teman-teman aku juga lambat laun off bbm nya. mereka sibuk ke line, wechat, kakaotalk, dan semoga aja bukan omegle. alat chat lain yang aku punya adalah whatsapp, satu akun yang ternyata juga ketinggalan jaman dan akupun juga ga bisa make itu secara intens karena aku mainnya lewat laptop. satu-satunya alasan aku punya whatsapp karena anak kelas waktu itu make itu semua, dan aku selalu ketinggalan berita kalau ga idupin whatsapp. untuk chat aku emang cuma bbm. kalau sekarang yang lagi 'in' kan line. "biar aku kirim lewat line" "fani ada line?" "apa nama line kau, fan?" "kirimin contoh videonya lewat line bisa?", 
udah gak keitung berapa banyak pertanyaan kayak gitu aku terima. aku jawab dengan sabar..

" aku gak punya line.. "
dimana..akan ku cari...
http://www.theanywhereoffice.com/mobile-work/instant-messaging-essential-business-tool-or-time-waster.htm

begitu juga dengan instagram, banyak yang nyuruh aku bikin instagram, setidaknya untuk nge tag kalau ada aku di foto mereka. aku juga jawab dengan sabar,

"ngapain aku punya instagram, aku ga ada gadgetnya..."

ada juga yang nyaranin pinjam aja gadget orang kalau mau update. aku langsung menggidik. bagi aku itu tindakan yang cukup hina. hih, punya akunnya, tapi untuk aktif dia harus numpang. semacam "beli aja piring, nanti makan aja makanan aku." semacam terlalu berusaha untuk mengikuti trend.

tapi ternyata banyak juga orang yang kayak gitu, dia ga punya gadget..tapi instagramnya super aktif, tanya kenapa.

aku prediksi akan banyak gelombang-gelombang pengguna akun socmed yang seperti kita liat sekarang. ada yang secara konstan mulai redup dan hilang, redup kayak facebook (dan coming soon twitter, perhaps), hilang kayak friendster. atau yang udah redup atau ga pernah terdengar sama sekali kembali bersinar seperti ask.fm. ask.fm itu perasaan udah ada sejak 2 atau 3 tahun lalu, aku ingat dia itu temannya formspring. sekarang udah nge hits lagi, ga tau kenapa. alasannya masih sangat misterius. ask.fm yang dishare di twitter itu luar biasa juga mengganggunya, sama kayak mengulang terganggunya aku pas ngeliat semua tweet ngebalas pertanyaan @tweetnesian pada tahun 2012. antara nyampah, ga penting, dan...ah gitulah bakal banyak pula yang tersinggung nanti. asli ga nyindir ni, jangan marah ya :(

tau gak sih kenapa bisa kayak gitu?

karena simple, rata-rata orang yang punya akun seperti itu hanya semata-mata mengikuti trend.

ga percaya? tanya diri sendiri. "kenapa aku punya instagram?"
aku tebak jawaban kalian "gak ada, pengen aja."

kita liat akun yang aku punya, blog, youtube, soundcloud, 3 akun yang aku pake bertahun-tahun. soundcloud juga sempat hits kan? aku aktif soundcloud sebelum dia nge trend, pas dia nge trend, dan setelah dia nge trend. bayangkan betapa lucunya rasanya sekarang. sementara blog, memang gak pernah nge trend dikalangan remaja kayak aku. rata-rata orang yang punya blog itu emang punya tujuan, semisal untul nge publish tulisan-tulisannya atau hasil karyanya yang lain. mungkin hal semacam blog yang agak nge trend itu tumblr. apa nasib tumblr sekarang? ada yang masih main?

tumblr. gudang galau para wanita yang hampir dilupakan.
http://mashable.com/2013/07/10/tumblr-users-heart/

kan.

social media. media yang disediakan untuk membantu bersosial. sayang sekali, malah jadi hal utama dalam kehidupan sosial kita jaman sekarang.

ini sosial?

sedih juga ngeliat kenyataan kayak gini. apalagi kenyataan kalau blog aku juga ikutan gak ada yang baca gara-gara aku nggak ikutin trend.  apa cuma aku yang ngerasa ngikutin trend itu ga (terlalu) penting?

oh iya, ada satu hal lagi yang rasanya paling mengenaskan. sebuah status, entah darimana bisa terbuat, judulnya "eksis". ini cukup menyedihkan. 
anak eksis adalah...yah kita tau semua apa itu. seseorang atau sekelompok dari orang orang yang dikenal banyak pihak.
yang bikin sedihnya, 'anak eksis' itu semacam dapat spesialisasi luar biasa dari orang-orang. padahal mereka ga berusaha untuk itu. aku ga pernah ngeliat anak eksis yang buka bisnis stopmotion. tapi mereka kayak diagung-agungkan. misalnya "kalau <put an 'anak eksis' name here> yang make baju ini sih bagus, tapi kalau <put an 'anak tidak eksis' name here>? ih, geli aku liatnya. "
pedih, pedih, ada hierarki (tingkatan) dalam sosial kayak gini. semacam "mereka-pantas-melakukannya-dan-kita-tidak". kenapa...kenapa...
dikehidupan 'sosial' aku, ga pernah lepas sehari aja sama cerita 'anak eksis'. nge stalk anak eksis, nge gosipin anak eksis, kalau ada berita dikit tentang anak eksis langsung ribut, kalau kenal sama anak eksis jadi semacam prestise. yah begitulah. karena lingkungan aku seperti itu, aku pun ujung-ujungnya ikut-ikutan. ikut nyimak, sesekali berdecak kagum, atau nge judge. simple, ngikutin hidup orang itu enak, menarik. sebuah fakta yang aku sendiri ga mau pungkiri.

itulah, gunanya akun-akun socmed tuh. instagram untuk nge stalk orang, path untuk ngikutin kegiatan orang, ask.fm untuk nyekak (nge-skak) orang. hidup untuk mengikuti hidup orang lain. publish hal-hal tentang hidup kita karena sedang diikuti orang lain. publish makanan-makanan enak dan mahal, publish makanan-makanan murah dan aneh biar nunjukin kalau dia anti mainstream. pencitraan. pencitraan. seakan semuanya ga sengaja padahal sengaja. ngejawab jawab pertanyaan ask.fm dari anonymous yang padahal cuma teman sebelah. 

yah, begitulah. maaf atas ekspresi kesedihan aku yang berlebihan. berhubung yang baca juga bakal sedikit, aku jadi manfaatin untuk ngomong yang lebih tajam. semoga walaupun ga ada yang baca...ga ada yang dengar..aku ga berhenti untuk menghasilkan 'sesuatu'..tetap promosi walaupun di akun akun sepi seadanya, apapun itu..amin...

nostalgia sikit lu.





Comments

  1. Sudahlah. Selalu semangat saja, ni. Dari tujuh orang viewers, aku salah satunya :3 tetep nulis loh, jangan patah semangat yak :3
    btw, tumblr masih banyak yang pake buat post artwork.. dan tentang sos med lainnya, saya setuju ni. Nanti mungkin ada zaman di mana kita gak perlu keluar kamar lagi, kalau mau ngapa ngapain ._.

    ReplyDelete
    Replies
    1. waah makasih banyak :))) rindu support kayak gini, hahaha. yah, begitulah, kadang ga semua inovasi itu membahagiakan. ga semua inovasi 'diperlukan'.

      Delete

Post a Comment

jangan lupa kasi komen yaa kakaaaa :3

Popular posts from this blog

music is in you, isn't it?

Interpretasi puisi : Aku Ingin, karya Sapardi Djoko Damono

don't judge me if you don't know me