Posts

Showing posts from 2019

Jangan Impulsif, Fani!

Image
Nggak semuanya harus diturutin, kan? Selama menjalani hidup sebagai seorang Fani, sesuatu hal yang aku notice adalah " aku-banyak-maunya" . Aku mau makan enak, aku mau main danz base, aku mau beli sepatu, dan lain-lain. Setiap hari aku harus berhadapan dengan "aku-mau" generator ini dalam kepalaku. Orang-orang terdekatku juga paham banget kalo aku banyak maunya, hahaha. Dulu, pikiran-pikiran impulsif ini selalu diturutin....-- Wait-wait. Apa sih itu impulsif?

Karena Sudah Bayar Domain

Image
Hi, how's life? Postingan terakhir bulan Juni, yang berarti udah hampir 4 bulan aku ngga meninggalkan jejak apapun disini. Aku ngga keinget apa-apa sampai muncul notifikasi ini : Siyal, sudah ditagih. Akhirnya aku terdiam sejenak, " udah bayar mahal-mahal, ga digunain. Dasar Fani. ", benakku. Sebenarnya tiap hari aku mikirin hasrat pengen nulis yang menggebu-gebu. Pasti bakal basi banget kalo aku nyalahin rutinitas kantor dan nge-bucin (re : budak cinta). Jadi aku mau ngaku kalo aku memang pemalas. Karena sudah bayar domain, here I am again. Jadi, mau nulis apa? --- now doing Sebenernya aku udah punya draft yang aku pengen post sejak bulan Agustus. Postingan itu udah chantiq, lengkap dengan poto-poto yang menyemarakkan suasana. Apa daya, tiba-tiba sudah lewat 2 bulan aja. Draft itu tentang makanan, tentang aku yang sebagai wanita apa adanya tapi kok makanku buanyaakk banget. Aku pengen cerita tentang proses diriku yang sebelumnya kurus ba

Khilaf

Image
saya pernah menjalani hubungan yang "hanya" berdurasi 1 bulan lebih dari sekali dan kalau diingat-ingat, lucu sekali. 00.20 WIB, 21/06/2019 Waktu untuk menulis : 40 menit Dimulai dari, sekarang! -- Let me tell you a story, tengah-tengah malam begini.

Hidup Bukan Ujian

Persetan dengan ujian hidup.  Toh hidup bukan ujian. Semakin dewasa, aku semakin sering untuk memikirkan : Dulu aku ngapain sih? Dulu aku gimana sih? Aku benar-benar pengen tracing lagi, gimana ceritanya aku sampai bisa duduk di kost ini, mengetik dan posting sebuah tulisan yang sudah dapat nomor urut ratusan ini. Kenapa ya? Ketika flashback , banyak detail yang sebenarnya tidak kita ingat. Hanya detail-detail dominan yang istilahnya, "paling berkesan". Paling lucu, paling sedih, paling senang, dan paling-paling lainnya. Jadi, sebenarnya hasilnya akan bias jika kita mereka jejak kita hanya dari ingatan. Manusia memang punya banyak kekurangan. Ada lagi yang didapatkan dari flashback, selain rasa letap-letup akibat kebodohan-kebodohan di masa lampau. Yaitu perbandingan . Apa yang dilakukan, dan tidak dilakukan, ketika dulu dan sekarang. Dulu aku passionate banget dengan editing video, sekarang semua sudah menguap. Aku sempat senang berkebun, sekarang sudah vaku

Self-Esteem

Image
23.12 20/04/2019 Hai, para kolega. Mataku berat, aku ngantuk. Sepertinya aku akan cepat. Tiga hari ini di klaim sebagai libur panjang. Oleh karena itu banyak pegawai-pegawai kantoran yang memanfaatkan kesempatan ini untuk berlibur dan/atau bertemu keluarga, pergi ke luar kota. Tapi, liburan yang aku pilih adalah ansos maksimal di kosan. And i love it so much. Hari ini mungkin hari ter-ansos ku selama 2 bulan terakhir. Bener-bener di kosan doang, kecuali  ke warung buat beli aqua 1.5L dan es jeruk buat ibu depan kosan. Aku yang 3xtr0verT ini kan tida tahan di kosan saja. But I did it. Bertahan dengan 4 donut j.co, french fries burger king size reguler dan mie ayam. I should give myself a medal. Jadi aku ngapain seharian ini? Hari ini aku mencoba mengulangi masa-masa kejayaanku berkarya. Bikin cover, editing, nulis dll. Hari ini aku mengupload cover baru, judulnya 'lovely' dari Billie Eilish. Aku lagi suka-sukanya sama Billie Eilish. Harap maklum. Aku mau cerita sedikit

Ready To Change

Image
Ini bukan postingan klarifikasi Hai, teman-teman. Too early to come back and write, right? But maybe I need to do this more often. Beberapa hari lalu, suatu hal yang mengagetkan terjadi. Aku ngepost suatu puisi di Instagram stories,  dan tak dinyana ada buanyak banget dm yang masuk. Kalian kaget, aku lebih kaget. Aku panik, gila kok banyak banget yang ngerespon. Aku memutuskan untuk ngga membalas semuanya.  Iya. Itu cincinku. Puisi itu adalah tentang 'komitmen'-ku. Tapi...tidak "se-"serius"" (itu lho sampe petiknya dobel) itu. Iya, ada rencana ini dan itu. Iya, ada yang dibatalkan. Tapi, tidak "se-"tragis"" itu. Namanya juga puisi, gaes. Puisi itu menceritakan tragedi 12 kali lebih dahsyat daripada kenyataannya. Jadi, apapun interpretasi kalian, silakan dibagi dua belas. Jadi puisi itu benar atau bohong? Sebagian besar benar, tapi..tidak se-tragis yang kalian bayangkan. (tapi tetep stress juga sih) Postingan apa sih

Mati atau Bersenang-senang

Image
Ini adalah dilema setiap rakyat usia 20-an. --- Memasuki usia 20, banyak istilah-istilah baru yang menghampiri hidupku. Millenial, quarter-life crisis, dll. Aku semacam masuk ke sebuah "geng" baru di kehidupan sosial--geng "millenials". Aku dan masyarakat berumur 20-an lainnya disatukan, digeneralisir dan dicap memiliki sejuta kesamaan karena kami berada dalam satu geng tersebut. Jadi apabila kamu membaca ini dan kamu juga millenials, wah, kita satu geng!  Meskipun kita ngga sama sama banget, tapi aku rasa kita punya dilema yang sama terhadap screenshot tweet yang aku tampilkan diatas. Berada di antara " aku ingin menghemat uang " dan " hidupmu cuma sekali " . Dilema ini semakin parah ketika kamu sudah punya penghasilan tetap. Aku ingin begini, aku ingin begitu, aku ingin ini itu banyak sekali.  Aku sering banget bilang ketika kita punya uang, kita ngerasa punya "power". For me : yes, money can't buy happiness, but

Fani dan Rasa Takut

Image
Setiap hari merasa takut, tapi apa sudah merasa kenal dengan rasa takut itu sendiri?   Aku takut. Fani takut. Aku takut. Aku sering sekali mengucapkan kalimat-kalimat tersebut, entah kepada teman atau ke diri sendiri. Seakan-akan ketika telah mengucapkannya, dia mereda.   Mungkin bukan aksi pengucapannya yang membuat dia mereda, tetapi umpan balik yang aku dapatkan setelah mengatakan itu : Tidak apa-apa. Kalimat diatas menjadi kalimat tersering kedua setelah ‘aku takut’. Tidak apa, tidak apa. Semua akan baik-baik saja. Apalagi akhir-akhir ini aku ditenangkan dengan lagu dari Kunto Aji berjudul rehat. Liriknya seperti ini : Tenangkan hati Semua ini bukan salahmu Jangan berhenti Yang kau takutkan takkan terjadi. See? Banyak penakut lainnya ternyata, tidak hanya aku. Apakah aku bisa sedikit lega? -- Aku memang sering merasa takut. Terlebih-lebih setelah kejadian ‘waktu itu’--ketika setiap hari aku diselimuti oleh rasa takut yang dahsyat, benar-benar