Solved by the engineers!

Halo. Perkenalkan, namaku Fani. Aku adalah seorang mahasiswa teknik. Tepatnya, aku adalah mahasiswa jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. Saat membulatkan hatiku sebagai ‘mahasiswa teknik’, aku sudah tahu apa-apa saja yang akan aku temukan. Karena ‘Teknik’ bukan sekedar nama fakultas. Bukan sekedar nama jurusan. Tapi sebuah prinsip kehidupan.


Kenapa sih, aku bisa berkata demikian? sebenarnya simple. Menurutku, dibalik kuliah teknik yang super berat itu, bagian yang paling menarik dari menjadi mahasiswa teknik adalah tujuan utama dari ilmu keteknikan itu sendiri. to solve problem.


source

Exactly, menurut wikipedia, Teknik atau rekayasa (bahasa Inggris: engineering) adalah penerapan ilmu dan teknologi untuk menyelesaikan permasalahan manusia. Wow, mulia sekali, bukan?  Ahli pada bidang keteknikan atau biasa disebut dengan istilah “engineer (in indonesia : insinyur)” sudah menyelesaikan berjuta-juta masalah yang ada pada kehidupan manusia. Telepon yang kalian punya, komputer, mobil, gedung, jembatan, semua tidak pernah lepas dari sentuhan para engineer. Mesin-mesin MRI atau alat-alat dokter gigi, semua diciptakan oleh engineer. Pesawat yang dikendalikan seorang pilot juga diciptakan oleh engineer. Tidak ada profesi yang lepas dari bantuan seorang engineer. Jadi, apa masih bisa membayangkan dunia tanpa engineer?

source

Lalu, bagaimana kita mengemban amanah yang mulia sekaligus sangat berat tadi? Tentu saja, tidak mudah untuk menyelesaikan semua permasalahan manusia yang tidak pernah ada habisnya. Apalagi permasalahan cinta (?). Engineer dituntut untuk memiliki pola pikir ‘teknik’, yaitu melihat permasalahan dari segala sisi dan menjadikannya sebagai sebuah kesempatan. Permasalahan susah untuk bepergian jauh, diciptakanlah mobil. Bagaimana cara menyeberangi laut? Dibangunlah jembatan. Penyelesaian masalah juga tidak berhenti hanya sampai ke pencetusan ide. Engineer harus mampu menghitung, memprediksi, merakit, hingga akhirnya penyelesaian masalah tersebut dapat benar-benar diimplementasikan oleh segala pihak. Sulit? Pastinya. Oleh karena itulah kita dapat menemukan universitas-universitas yang menyediakan tempat kita belajar ilmu keteknikan. Misalnya saja di Fakultas Teknik Universitas Jember  (FT UNEJ), Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, dan Sekolah Tinggi Teknik yang tersebar di seluruh Indonesia. Mudah sekali untuk menemukan tempat untuk belajar ilmu keteknikan. Dengan belajar ilmu keteknikan, kita bisa menghasilkan sebuah penyelesaian masalah dengan kemampuan yang sudah aku sebutkan tadi.


Tapi, tidak semua cara penyelesaian masalah yang diciptakan oleh seorang engineer adalah cara yang tepat, lho. Walaupun seorang engineer memiliki kemampuan yang memadai untuk membangun, mencipta maupun memperbaiki sesuatu, masih banyak sekali pihak yang menyalahgunakan kemampuannya. Misalnya, kita lihat di film-film superhero. Rata-rata, tokoh-tokoh jahatnya adalah orang yang pintar! Dr. Octopus di film Spiderman, Darren Cross di film Ant-man, tokoh-tokoh antagonis seperti mereka adalah jenius-jenius yang hebat dan bisa menciptakan alat-alat yang keren. Di dunia nyata juga ada contoh-contoh seperti mereka. Sosok-sosok teroris dengan ancaman bom dari mereka, jangan kira kalau aksi mereka tidak butuh dasar ilmu pengetahuan. Banyak sekali kemampuan-kemampuan luar biasa yang disalahgunakan didunia ini. oleh karena itu, tanggung jawab seorang engineer tidak hanya menyelesaikan masalah. Tetapi, menyelesaikan masalah dengan cara yang tepat.

dr. Octopus di Spiderman 2
source

Bagaimana cara menemukan penyelesaian yang tepat untuk sebuah masalah? Kalau hanya dengan menyelesaikan perkuliahan ilmu keteknikan, semua orang pasti bisa menyelesaikan setiap masalahnya. Tentu saja bukan hanya kemampuan eksak yang harus diasah, tetapi banyak aspek-aspek lain yang harus diperhatikan. Menurutku, ciri penyelesaian masalah yang tepat itu menurutku ada dua, yaitu :

1. Dapat direalisasikan

Ya, this is so obvious. Percuma kalau ada ide-ide cemerlang tetapi tidak dapat direalisasikan. Makanya, seorang engineer harus memiliki kreativitas yang ekstra untuk membuat penyelesaian masalah yang tepat guna. Kreativitas mungkin bisa dimiliki oleh siapa saja, tetapi bagi seorang engineer dengan tanggung jawab sebagai ‘problem solver’ di muka bumi ini, harus sudah siap dengan masalah-masalah berikutnya yang bahkan diciptakan dari cara mereka menyelesaikan masalah sendiri. seperti yang sudah kubilang tadi, pola pikir ‘teknik’ yaitu melihat permasalahan dari segala sisi dan menjadikannya sebagai sebuah kesempatan. Itulah yang kumaksud dengan kreativitas. Kreativitas adalah bagaimana cara kamu mengemas seluruh kemampuan engineering yang sudah kamu dapatkan saat belajar ilmu keteknikan. Tanpa kreativitas, kemampuanmu hanya akan mengendap dan tidak menyelesaikan apa-apa. makanya, penyelesaian masalah yang berasal dari seorang engineer, pastinya juga berasal dari otak-otak dengan kreativitas yang luar biasa. keren ngga tuh? :)



2. Bermanfaat

Seperti tadi yang kusebutkan, banyak sekali pihak yang menyalahgunakan anugerah yang diberikan oleh Tuhan yang Maha Esa. Kita bisa lihat juga para penguasa yang sudah gila tahta dan menghalalkan segala cara untuk memenuhi keinginan diri mereka sendiri. hal itu yang tidak boleh dimiliki oleh seorang engineer. Ingat kembali tujuan engineer, to solve problem. Problem of whom? Of people! Ya. orang-orang diluar sana. Kita menjadi seorang engineer bukan untuk memuaskan diri sendiri. Wright bersaudara menciptakan pesawat bukan karena mereka ingin terbang, tetapi karena mereka ingin membantu orang lain agar bisa terbang. Begitu juga dengan para penemu yang lain. Itulah “masalah” yang kumaksud dari setiap kalimat ‘penyelesaian masalah’ yang ada di postingan ini. masalah orang banyak. Masalah kekeringan, bencana alam, kesulitan pembangunan, akses jalan, banyaaaakkk sekali masalah-masalah di kehidupan manusia yang butuh langkah besar kita sebagai seorang engineer. Oleh karena itu, engineer harus memiliki rasa kemanusiaan yang sangat tinggi. Karena dengan rasa kemanusiaan, kita dapat merasakan kesulitan-kesulitan yang orang lain rasakan, dan secara tulus ingin turut serta menuntaskan kesulitan itu :)

source
Dua hal tadi harus dibangun didalam diri kita agar menjadi seorang engineer yang seutuhnya. Karena engineer adalah sosok yang dibutuhkan dunia, apalagi engineer yang dilengkapi dengan kemampuan mencipta yang terus berkembang dan bermanfaat bagi umat manusia. Kita lah sosok luar biasa itu. So, no worries, people. Because your problem will be solved by the engineers!


---------------

Postingan ini diikutsertakan dalam "Lomba Blog Nasional 2015 Engineering Expo"


wish me luck :))

Comments

Post a Comment

jangan lupa kasi komen yaa kakaaaa :3

Popular posts from this blog

music is in you, isn't it?

Interpretasi puisi : Aku Ingin, karya Sapardi Djoko Damono

don't judge me if you don't know me