Apa lah yang kita tahu, dan apa lah yang kita tak tahu

kepada teman-teman yang sedang membaca tulisan ini..

banyak hal yang kita kira kita ketahui, padahal tidak. sebaliknya, banyak hal yang kita tidak ketahui tetapi kita merasa tahu. lebih banyak lagi adalah orang yang merasa mampu mengolah apa saja yang ia tahu dan ia tak ketahui, padahal ia sendiri bingung siapa yang ia sedang bohongi. pada intinya, sulit bagi kita untuk mengetahui sesuatu secara mutlak. apa lah yang kita tahu, dan apa lah yang kita tak tahu.

----

tulisan menunggu subuh ini aku tulis hanya untuk semacam...yah, refleksi diri. akhir-akhir ini aku agak over-activities, semacam nggak punya waktu bahkan untuk bernafas. kegiatanku seperti bermula dari 0000 sampai FFFF. aku benar-benar memutar otak bagaimana caranya semua hal ini 'sempat' aku lakukan, tanpa harus mengorbankan banyak sekali nilai kehidupan. tapi nyatanya, aku pribadi masih belum merasa berhasil menyempatkan semua tanggung jawab dikerjakan dengan baik. aku masih dalam taraf "bisa-survive-tapi-yang-dihasilkan-kadang-tak-sempurna". kadang aku berpikir apakah langkah yang ku putuskan di masa lampau yang berimbas pada hari ini adalah salah? saat aku menganggukkan kepala menandakan aku setuju mengerjakan A, B, C dan D, apakah itu hal yang harusnya tak kulakukan? ah, Allahualam.

sebenarnya yang agak menyedihkan adalah, sulit bagiku menerima bahwa orang kecewa terhadapku. setelah ku pikir-pikir, betapa aku benar-benar berusaha sekuat tenaga memperkenalkan diriku dengan "hai, aku Fani. let me do things for you. and yes, of course, I can do this right. ". beberapa orang percaya, beberapa orang bosan percaya (sepertinya), beberapa orang malah terlalu percaya. alhasil, beginilah aku. silahkan baca lagi paragraf satu.

kalau ditanya sanggup, aku sanggup. for God sake, yes, I am. selama kata "sanggup" masih dalam arti ini aku dengan yakin berkata bahwa aku sanggup. pertanyaannya adalah, apakah membebani? ya. beban. semua ini adalah 'beban' yang sanggup ku pikul. lazimnya sebuah beban, apabila kita pikul terus menerus maka kita mulai mengalami gejala-gejala kelelahan, keseleo, kesemutan dan asam urat. begitulah. namun, seberat-beratnya beban tersebut, asal aku tidak menyerah, aku sampai ke tujuan kan?

sekarang apabila kita relasikan paragraf dua dan tiga, kalian bisa dapatkan maksud dari yang ku ceritakan ini, in sya Allah ini paragraf terakhir. yang aku ingin bilang adalah, jangan lupa menyayangi dirimu sendiri. ini yang benar-benar ku lupakan, walaupun seribu satu cara dari berdoa hingga memakai gelang dengan namaku sendiri agar aku ingat bahwa aku harus menyayangi diriku sendiri. tidak apa apabila bebanmu sedikit. tidak apa apabila beberapa kali kamu mengecewakan. you can't serve everybody. you can't please everybody. di suatu fase dalam kehidupanku aku merasa bahwa 'serving' dan 'pleasing' orang-orang is my god damn passion. aku bekerja dan aku menyukainya. lambat laun aku sadar bahwa hobi bekerja itu...yah..sedikit membunuh sepertinya. mungkin teman-teman bisa mencari hobi lain yang lebih ringan, menggunting kuku misalnya.

duh, ternyata yang tadi bukan paragraf terakhir.

membahagiakan orang lain perlu. membahagiakan orang lain ada syaratnya : kebahagiaanmu terpenuhi.

salam sejahtera bagi kita semua.

P. S : i have a hidden message in this post. semoga kalian bisa dapet itu pesan apa. ciao!

Comments

Post a Comment

jangan lupa kasi komen yaa kakaaaa :3

Popular posts from this blog

music is in you, isn't it?

Interpretasi puisi : Aku Ingin, karya Sapardi Djoko Damono

don't judge me if you don't know me